Rasa takut merupakan teror yang bersumber dari dalam
diri. Seorang psikolog bernama Helmstetter menyebut
bahwa tenor atau rasa takut dalam diri merupakan
bentuk komunikasi paling buruk yang dilakukan
manusia kepada dirinya sendiri. Dampak dari
komunikasi buruk pada diri sendiri adalah hilangnya
perasaan damai. Bagaimana bila dalam sebuah
komunitas semua orang hidup dalam suasana ketakutan?
Komunitas itu menjadi komunitas yang mandeg (berhenti
di tempat) dan tidak berdaya. Kondisi macam inilah
yang dialami oleh murid-murid Yesus. Setelah Yesus
mati karena disalibkan, Mereka berkumpul dalam
suasana ketakutan. Mereka mengetahui rasa benci
orang-orang Yahudi menjadikan Yesus disalibkan dan
mereka merasa takut karena merasa bahwa giliran
mereka mengalami peristiwa yang dialami Yesus akan
tiba. Penampakan Yesus yang bangkit pada Maria
Magdalena (Yoh. 20:11-18) tidak bisa diterima baik
oleh pribadi-pribadi maupun secara kolektif. Rasa
takut telah menutup nalar dan pengalaman para murid.
Melalui kehadiran Yesus di tengah-tengah mereka,
Yesus mengubah ketakutan menjadi keberanian. Ia
menyapa, meneguhkan, dan membuat para murid memiliki
harapan di masa mendatang. Fitnah, kejahatan,
kematian hilang kuasanya dan tidak mampu merenggut
damai sejahtera Allah. Inilah kuasa kebangkitan
Yesus. Melalui kebangkitan Ia menunjukkan bahwa
damai sejahtera Allah mengalahkan rasa takut. Damai
sejahtera itu dibagikan kepada para murid. Dengan
hidup dalam damai sejahtera, para murid mendapat
kekuatan dan keberanian baru dalam menghadapi hidup.
Melalui pelajaran ini remaja diharap dapat
menyebutkan arti kuasa kebangkitan Yesus serta
percaya arti kebangkitan Yesus bagi dirinya.
Penjelasan Teks
_____________________ |
Para murid mengalami pergumulan yang berat
pasta kematian Yesus. Mereka kehilangan guru
dan Tuhannya. Pada saat ini mereka menemui
kenyataan bahwa tubuh Tuhan Yesus sudah
tidak ada lagi dalam kubur-Nya. Kepulangan
Petrus bersama murid yang lain dari kubur
yang sudah kosong tentunya membawa suasana
campur aduk (ay. 1-10). Di sisi lain. mereka
juga mendengar kesaksian Maria Magdalena
yang mengaku sudah melihat Tuhan. Namun
kesaksian Maria Magdalena itu seolah tidak
didengar.
Para murid yang mengalami pergumulan yang
sama kemudian berkumpul untuk saling berbagi
di antara mereka. Selain itu, mereka pun
dicekam suasana takut pada pihak-pihak yang
sudah membunuh Tuhan Yesus.
Ketakutan para murid akan ancaman orang
Yahudi membuat mereka berkumpul dengan pintu
rapat terkunci. Injil Yohanes tidak
menceritakan di mana lokasi berkumpulnya
para murid itu. Hanya disebutkan bahwa para
murid ada di suatu tempat dengan pintu-pintu
yang terkunci Saat mereka berkumpul di ruang
yang terkunci rapat itu, Yesus datang di
tengah-tengah mereka. Kehadiran Yesus di
antara para murid yang berkumpul dengan
ruang terkunci itu menunjukkan bahwa tubuh
kebangkitan Yesus adalah tubuh yang berbeda.
Tuhan Yesus tidak lagi dibatasi oleh ruang
sehingga walaupun pintu terkunci, Yesus bisa
langsung hadir di tengah para murid.
Kehadiran Yesus tersebut pertama-tama
memberikan rasa damai sejahtera bagi para
murid (ay. 19 dan 21). Damai sejahtera yang
diberikan Yesus inilah yang bisa mengubah
rasa takut para murid menjadi sukacita (ay.
20). Selain membuang rasa takut, salam damai
sejahtera yang disampaikan Yesus mengikis
keraguan para murid. Ia tidak hilang atau
dicuri orang. Lambung dan tangan yang
terluka menjadi simbol penting bagi para
murid. Ia yang ditikam dan disalib itu
benar-benar bangkit. Maka dari itu Injil
Yohanes menceritakan kesukacitaan para murid
setelah tahu bahwa yang hadir di
tengah-tengah mereka itu benar-benar Yesus
Tuhan.
Pada ayat 19-23, Injil Yohanes mengisahkan
perutusan para murid. Bagian ini dibuka
dengan pernyataan Yohanes, Maka kata Yesus
sekali lagi,"Damai sejahtera bagi kamu! Sama
seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga
sekarang Aku mengutus kamu." Pernyataan
damai sejahtera diberikan pada para murid
untuk meneguhkan mereka bahwa damai
sejahtera dalam diri para murid akan membuat
mereka berani menghadapi kenyataan hidup.
Hidup yang dipenuhi damai sejahtera adalah
hidup yang penuh pengharapan.
Selain meneguhkan para murid, Tuhan Yesus
mengembusi para murid dengan Roh Kudus. Roh
Kudus inilah yang memberi kuasa pada para
murid. Kuasa itu pada dasarnya adalah untuk
menjadikan damai sejahtera itu semakin nyata
dirasakan oleh dunia. Ini berarti damai
sejahtera yang dimiliki para murid
diharapkan menjadikan mereka pembawa damai
sejahtera.
Pada bagian ini (ayat 22-23), Jean Vanier
menafsirkan dan mengungkapkan tafsiran dalam
bahasa puitis demikian:
Yesus menunjukkan kepada para murid-Nya
tanggung jawab mereka,
Hal yang sekaligus menakutkan dan indah.
Mereka harus diubah oleh Roh Kudus dan
diutus ke dalam dunia,
Untuk mencintai orang seperti Yesus
mencintai mereka,
Dan untuk memberikan hidup mereka bagi
banyak orang
Karena setiap pribadi di dunia ini adalah
berharga dan indah bagi Allah,
Juga keindahan itu tersembunyi
Di bawah lapis-lapis ketakutan.
Kalau para murid menjadi seperti Yesus dan
tinggal dalam Dia,
Mereka akan membebaskan orang dari kekerasan
dan kebencian serta hambatan dosa
Namun ada orang yang akan menolak untuk
menerima murid-murid Yesus,
Seperti halnya ada orang-orang yang menolak
Yesus sendiri.
Tembok-tembok tetap ada dalam diri mereka.
Orang-orang yang menerima Yesus dalam diri
para murid,
Akan masuk ke dalam komunitas kasih Yesus.
Tembok penghalang mereka berupa ketakutan
akan roboh
ketika mereka berjumpa dengan Yesus.
Namun kita harus hati-hati
ada orang yang menolak dan menerima Yesus
karena contoh yang kita tampilkan.
Kita tidak cukup diubah oleh Roh Kudus.
Kita juga tidak menghayati dan menjadi saksi
hidup Yesus.
Kita berbicara mengenai Yesus, tetapi tidak
menghayati hidup Yesus.
Kita berbicara tentang kasih, tetapi tidak
menghayati kasih.
Orang akan tahu bahwa kita adalah
murid-murid Yesus kalau kita saling mencinta
dalam komunitas,
dalam gereja.
Perutusan untuk mengampuni dan
membebaskan orang oleh anugerah Roh
Kudus tidak hanya menyangkut para
pelayan tertahbis, yang mempunyai
tugas istimewa
Untuk menerima orang ke dalam
komunitas orang beriman dan melayani
rekonsiliasi. Perutusan itu
menyangkut semua murid Yesus.
Sebagai pengikut Yesus, kita semua
dipanggil untuk menghadirkan Yesus,
untuk membebaskan orang dari jerat
dosa, oleh daya Roh Kudus yang hidup
dalam diri kita dan mencintai
melalui diri kita.
Kita semua dipanggil untuk menjadi
sumber rahmat, seperti perempuan
Samaria itu. Kita semua dipanggil
menjadi pribadi-pribadi yang
mewartakan pengampunan.
(Tenggelam dalam Misteri Yesus. hal.
456-457) |
 |
|
Pengenaan
_____________________ |
Kuasa kebangkitan Yesus adalah
pernyataan damai sejahtera dari
Allah bagi para murid agar berani
menghadapi hidup. Remaja Kristen
masa kini adalah murid-murid Yesus.
Dengan damai sejahtera Allah, remaja
diteguhkan untuk berani menghadapi
kenyataan hidup yang makin hari
penuh dengan tantangan.
Tantangan-tantangan itu harus
dihadapi dengan hati yang dipenuhi
damai sejahtera sebagaimana yang
dinyatakan oleh.Tuhan Yesus. Hati
yang penuh damai akan membuat
seseorang memikirkan, mengalami, dan
mewujudkan damai sejahtera. Selain
memberikan damai sejahtera,
kebangkitan Yesus juga menjadikan
para murid utusan-utusan pembawa
pesan damai sejahtera Allah. Di
tengah berbagai peristiwa dunia yang
diwarnai dengan perpecahan, konflik,
ego sektoral, remaja Kristen
diundang untuk mengalami damai dan
membagikan damai sejahtera Kristus
melalui aktivitas sehari-hari.
|

|
|
Langkah-langkah Penyampaian
___________________________ |
1. Awali dengan mengajak remaja menceritakan
pengalaman-pengalaman ketakutan. Di akhir
cerita-cerita dengan tema ketakutan,
pendamping menyampaikan bahwa ketakutan
menjadikan damai sejahtera hilang (lihat
Fokus). Selain itu, bisa juga terjadi
pembalikan, artinya hilangnya damai
sejahtera dalam hati menimbulkan rasa
ketakutan.
2. Ajak remaja membaca Injil Yohanes
20:19-23. Sampaikan Penjelasan Teks.
3. Berikan penegasan pada remaja bahwa
ketakutan yang dialami para murid membuat
mereka kehilangan damai sejahtera. Kuasa
kebangkitan Yesus adalah untuk menyatakan
damai sejahtera Allah,
4. Berikan ilustrasi (belajar berani seperti
tukang sate, lihat di bawah).
5. Sampaikan pada remaja bahwa kuasa
kebangkitan itu juga dialami oleh remaja
Kristen masa kini (lihat bagian Pengenaan).
6. Akhiri dengan mengajak remaja melakukan
kegiatan.
|
Kegiatan
_____________________
Lomba Poster "Berani Hadapi Hidup"
Mintalah remaja membuat poster tentang
kebangkitan Yesus yang menjadikan mereka
berani menghadapi kenyataan hidup.
Poster-poster itu dilombakan. Lomba poster
bisa dengan cara menempel poster di mading
gereja atau difoto lalu diupload di medsos.
Jika diupload di medsos, karya yang mendapat
like terbanyak menjadi pemenang lomba.
Kegiatan lain:
Lomba Membuat Meme "Aku Tidak Takut"
Mintalah remaja membuat meme "Aku Tidak
Takut" sebab disertai oleh Tuhan Yesus.
Setelah usai membuat meme, mintalah remaja
berbagi meme dengan teman-ternannya. |
Ilustrasi
_____________________ |
Belajar Berani dari Tukang Sate di Sarinah
Merdeka.com - Tragedi bom Sarinah dan
serangkaian aksi terorisme yang terjadi di
Jakarta hari ini (14/01)membawa duka
mendalam bagi Indonesia. Menanggapi hal itu,
netizen kompak menyuarakan Indonesia kuat di
sosial media. Namun, contoh paling nyatanya
mungkin diperlihatkan oleh tukang sate yang
saat ini ramai dibicarakan di Twitter, Path,
dan Facebook ini.
Seorang pengguna Path bernama Wimpy
mengunggah foto seorang penjual sate. Meski
terlihat biasa saja, penjual sate itu
ternyata berada sangat dekat dengan lokasi
ledakan bom Sarinah. Bahkan menurut Wimpy,
posisi jualan si tukang sate yang terlihat
cukup tua itu hanya 100 meter dari TKP.
Wimpy pun menyebut fenomena unik nan berani
ini adalah bukti ketangguhan orang Jakarta
yang tidak takut terhadap aksi terorisme.
"Gerobak sate ini hanya 100 meter dari
lokasi serangan teroris sekitar 2 jam lalu,
dan si abang masih memanggang satenya dan
orang-orang pun masih terus memesan sate.
Ini lah Jakarta!!! Kalian tidak bisa meneror
orang-orang Jakarta!! Takut tak ada dalam
kamus kami," tulis Wimpy dalam akun Pathnya.
Tak ayal, netizen lain pun langsung
membagikan postingan Wimpy tersebut di media
sosial, dan komentar-komentar positif pun
terus mengalir. Foto tukang sate berani ini
semakin menguatkan kampanye netizen untuk
menunjukkan kekuatan rakyat Indonesia
menghadapi aksi terorisme yang sebelumnya
sudah ramai di Twitter lewat hastag #KamiTidakTakut
dan #tetaptenang. [bbo]
Sumber:
haps://www.merdeka.com/teknologi/tukang-sate-ini-tunjukkan-indonesia-kuat-meski-diserang-bom¬sarinah.html
|
|