|
Arsip :
|
|
Renungan Harian
EPISKEPTOMAI
Diterbitkan hari Sabtu, 21 April
2018 00:00
Ditulis oleh Yessica Kansil
Dibaca: 1322 kali
Baca: Lukas 7:11-17
Ketika Tuhan melihat janda itu,
tergeraklah hati-Nya oleh belas
kasihan, lalu Ia berkata kepadanya,
“Jangan menangis!” (Lukas 7:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 1-2:25
Di sebuah kamar rumah sakit, dua
pasien bercerita tentang dokter
mereka. “Oh, dokter saya sibuk, jadi
hanya datang sebentar saja, lalu
pergi lagi,” kata pasien pertama.
“Oh, berbeda dengan dokter saya. Ia
akan duduk di sisi saya dan
mendengarkan keluhan saya,” jawab
kawannya.
Allah melawat umat-Nya (ay. 16).
Kata kerjanya adalah episkeptomai.
Kata ini merujuk pada kunjungan
kasih karunia Allah dalam membawa
keselamatan bagi umat-Nya. Kata itu
mengingatkan pada campur tangan
Allah di Mesir pada zaman Musa (Kel.
4:31) dan pada masa Perjanjian Baru
melalui kelahiran Yohanes Pembaptis
(Luk. 1:68-69). Melawat berarti
bukan sekadar datang lalu pergi,
melainkan ada tindakan yang
dilakukan, ada dampak dari
kedatangan tersebut bagi orang yang
dikunjungi. Bukan secara kuantitas,
melainkan secara kualitas. Yesus
bukan hanya melawat sang janda
dengan membangkitkan anak
laki-lakinya, melainkan juga
memberikan harapan kepada
orang-orang yang menyaksikan kuasa
Tuhan.
Allah telah memberikan contoh
bagaimana cara melawat yang baik.
Melawat tidak sebatas datang
menjenguk ke rumah sakit. Tidak juga
hanya mengunjungi sekali saja. Lebih
dari itu, kita juga harus menolong
mereka yang menderita, ketakutan,
tertekan, merasa kehilangan, dan
yang nyaris tak punya kesempatan.
Allah memberikan pertolongan pada
mereka yang nyaris tidak tertolong
lagi, pada janda di Nain, pada
mereka yang mencari arah dan tujuan,
pada kita semua yang nyaris
kehilangan harapan.
—YES/www.renunganharian.net
TUGAS ALLAH ADALAH MEMBERKATI,
TUGAS KITA ADALAH MEMBERIKAN EMPATI
|