|
Arsip :
|
|
Renungan Harian
MENDERITALAH DENGAN RELA
Diterbitkan hari Rabu, 28 Maret 2018
00:00
Ditulis oleh Heman Elia
Dibaca: 1773 kali
Baca: Matius 16:21-28
Lalu Yesus berpaling dan berkata
kepada Petrus, “Enyahlah Iblis.
Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku,
sebab engkau bukan memikirkan apa
yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia.” (Matius
16:23)
Bacaan Alkitab Setahun:
Hakim-Hakim 15-17
Difitnah, dibenci, dihina, dijadikan
objek caci-maki, dianiaya, bahkan
diancam untuk dibunuh. Itulah risiko
yang harus dihadapi para pemimpin
yang hidup dalam kebenaran. Dalam
derajat yang berbeda-beda, kita pun
mengalaminya. Tidak tahan dengan
berbagai serangan seperti ini, kita
mungkin berharap agar Tuhan dengan
segera menegakkan keadilan dan
membela kita. Kalau boleh, ada
mukjizat yang Tuhan lakukan sehingga
kita terhindar dari segala ancaman
itu secara ajaib. Salahkah harapan
demikian?
Sebetulnya, menghindar dari tekanan
dan penderitaan adalah usaha yang
manusiawi. Namun upaya kita mungkin
saja tidak berkenan di hadapan-Nya.
Apalagi bila kita memaksakan
keinginan untuk membalas perlakuan
buruk mereka dengan mendoakan agar
mereka ditimpa bencana. Petrus juga
tidak rela ketika mendengar Yesus
akan mengalami penderitaan dan
kematian, sebelum akhirnya bangkit.
Secara spontan Petrus menarik Yesus
ke samping dan menegur-Nya (ay. 22).
Yesus bukan saja tidak menanggapi
harapan Petrus itu dengan ramah, Dia
bahkan justru memarahi Petrus. Bagi
Yesus, Petrus bermaksud menghalangi
Yesus menapaki jalan penderitaan
yang Allah kehendaki.
Pada malam menjelang
kesengsaraan-Nya, Yesus memanggul
beban mental dan emosi yang amat
dahsyat di taman Getsemani. Namun
Dia justru memohon agar kehendak
Bapa-Nyalah yang terjadi (Mat.
26:42). Yesus meninggalkan teladan
agar kita mengikuti jejak-Nya. Dia
pun memberi perintah agar kita taat
dalam penderitaan sembari tetap
setia mengikut Dia (ay. 24).
—HEM/www.renunganharian.net
YANG TUHAN TUNTUT DARI KITA KETIKA
MENDERITA ADALAH AGAR KITA
TAAT DAN TETAP SETIA KEPADA-NYA
|