|
Arsip :
|
|
Renungan Harian
TANGISAN MARIA
Diterbitkan hari
Selasa, 03 April 2018 00:00
Ditulis oleh Pipi Agus Dhali
Dibaca: 2038 kali
Baca: Yohanes 20:11-18
Kata Yesus kepadanya, “Maria!”
Maria berpaling dan berkata
kepada-Nya dalam bahasa Ibrani, “Rabuni!”,
artinya Guru. (Yohanes 20:16)
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Samuel 8-11
Bersama dengan mereka yang berhasil
diselamatkan dari tenggelamnya
Titanic, perempuan bernama Leah itu
berada di kapal penyelamat,
Carpathia. Matanya terus mencari
bayinya, Filly. Tiba-tiba terdengar
suara tangis bayi yang sangat
dikenalnya. Bayi itu sedang
digendong seorang wanita yang
mengakuinya sebagai anaknya. Kapten
kapal datang melerai kedua perempuan
itu, lalu bertanya kepada Leah,
“Dapatkah kau sebutkan ciri dari
anakmu yang dibawanya sejak lahir?”
Leah menjawab, “Di dadanya ada
bercak merah.” Setelah diperiksa,
ternyata benar. Kapten menyerahkan
bayi itu kepadanya.
Di makam itu Maria menangis.
Benaknya dipenuhi pikiran tentang
keberadaan mayat Yesus (ay. 13).
Kesedihan, kedukaan, dan kegalauan
berkecamuk di hatinya sehingga
dirinya tak mampu mengenali Tuhan
yang sedang berada di dekatnya (ay.
14). Namun, tak menjadi soal, sebab
Yesus yang mati dan bangkit itu
tetap mengenal Maria. Dan, dengan
lembut Yesus menyapa, “Maria!” (ay.
16). Mereka pun berjumpa kembali
pada pagi Paskah itu.
Ada kalanya kegalauan, kebimbangan,
kekusutan pikiran, kesedihan, dan
kedukaan menyelimuti kita seperti
kabut pekat. Kita hanya menangis dan
tak mampu mengenali Tuhan. Kita
seperti orang tersesat dalam rimba
kehampaan dan kedukaan. Jangan
khawatir, Tuhan tetap mengenali
suara tangis kita. Dia pasti datang
dan merengkuh kita ke dalam
dekapan-Nya. Tiada satu pun yang
dapat merebut kita dari kasih-Nya
(Rm. 8:38-39).
—PAD/www.renunganharian.net
KETIKA MATA KITA TAK MAMPU
MENGENALI TUHAN,
PERCAYALAH BAHWA MATA-NYA TAK PERNAH
LUPUT MENJAGA KITA
|